Rabu, 04 Mei 2011

Aku Masih Ingin Merasa


“Maaf…” hanya itu yang ingin kukatakan jika nanti kita bisa bertemu lagi. Jalan yang kita anggap jauh berbeda sudah didepan mata. Andai kau tahu betapa sulit juga bagiku untuk mengerti ini.. namun harus kita jalani. Kutatap rintik hujan yang membias dari balik kaca bus kota. “Aku harus kembali…, kita tidak bisa terus seperti ini. Jalan kita belum berakhir dan janji kita baru diukir.”

Di tepian kota bus berhenti, kuamati pemandangan sekitar yang tak asing bagiku. Rindu menyeruak seakan berlomba dengan rasa haru. Syahdu… “Aku pulang..” ucapku lirih. Kuhela nafas panjang mencoba kuasai diri..setengah hati juga untuk menegarkan keteguhanku yang seakan tergoyahkan. Pilar-pilar sudut kota yang tegak berdiri seakan menyapa. Ingin mengawalku masuk hadapi hal lama yang entah mengapa dibayanganku kini terasa mengasingkanku. Dan aku takut menatap mata-mata itu. Meski selalu dan tak pernah aku lupa katakana..,aku masih sama.

Aku sudah siapkan semua bekal.. hari ini aku tak ingin pulang. Aku ingin mengulang semua yang kumulai dulu. Menyapa teman yang menantiku di pinggiran halte.. atau di alun-alun sana. Rasanya sudah lama sekali aku menaikkan daguku. Pegal rasanya..dan ini waktu yang tepat untuk relax.. kali ini aku aku hanya mengandalkan kamera saku. Benar-benar tak ingin terburu-buru. Tolonglah aku…aku masih ingin merasa..

Kala cinta tak lagi menggema..

aku karam tak bersuara.

Bagai daun kuning jatuh berguguran…

hening khidmat begitu indahnya.

Layak hilang makna berganti rupa…

ternyata bukan tak berharga,

hanya saja…

aku telah berubah makna.

Hhhh…harus aku mulai dari sudut yang mana??? Karena dihatiku ada keyakinan tak lagi memandangku dari sudut yang sama. Aku harus berdiri di tengah dan melangkah.. aku kembali untuk buktikan, mimpiku belumlah berubah.