Rabu, 25 Agustus 2010

Bismillah.., dengan nama-Mu Yaa Rohim..


Hujan deras mengguyur kotaku sedari tadi. Padalah siang barulah berjalan separuhnya. Rasanya alam sedang tak berkompromi dengan perutku yang lapar melilit tak karuan. Dari pagi belum terisi makanan apapun selain kopi sisa semalam dan satu gelas lagi traktiran teman. Ahhh…seandainya aku bisa memilih ditraktir apa dan dimana.. Tapi selain itu tak sopan, mana boleh juga menolak rejeki..,mungkin inilah rejekiku hari ini. Aku sungguh malu sekali…tak ada yang bisa kubagi hari ini.

Rasanya kalau tak ingat malu, aku ingin berlari meninggalkan kota ini. Kalau aku tak punya mimpi..mungkin dari dulu aku sudah kalah. Tapi aku merasa ada banyak hal yang belum aku selesaikan. Ada dosa-dosa menggunung yang masih harus kumintakan ampunan. Ada mimpi-mimpi yang menari-nari di setiap malamku. Ada hati yang harus kujaga dan kuperjuangkan. Ada kebanggaan yang ingin kujunjung di semua alamku. Agar terhenti semua tawa yang menghina. Agar ku genggam erat semua tangan yang merangkulku.

Masih ingat saat aku menginjakkan kakiku ke tempat ini. Hanya sebuah koper tua warisan ayahanda. Lorong yang dikanan kirinya pintu kamar berhias lampu kuno menambah tua bangunan yang kini menjadi sesuatu yang kusebut rumah. Bau aneh yang tidak bisa kudefinisikan dulu, kini bahkan tak kurasakan lagi. Hidung ini sudah terbiasa rupanya. Bahkan nyamuk-nyamuk yang dulu berebut darahku, kini juga merasa prihatin dengan badanku yang semakin kurus kering. Atau darahku tak lagi manis?? Terlalu banyak berlauk ikan asin. Ahh…,nyamuk itu pun kasiani aku. Sungguh sial aku..! Suatu waktu pernah kuteriaki para nyamuk itu. Tentu saja saat aku lagi baik hati.. “Muk..nyamuk…!!cepatlah makan darahku saja saat ini, nanti kalian akan merinduku. Karena saat aku sukses dan gemuk lagi.. akan kutinggalkan tempat ini.. !!”

Sudah lupa aku berapa lama angan-angan hanya sekedar rencana.. sampai aku mengenal seseorang. Tubuh kurus kering yang mengenaskan dari pada tubuhku yang juga kurus itu. Bukan berasal dari kurang makan atau kehabisan dana. Itu hasil terlalu berfikir.. manusia mana tak habis badan jika semua beban hati ditelan sendiri? Aku saja tak sanggup membayangkan. Mungkin aku sudah meledak seperti tabung gas LPG 3 Kg yang sekarang marak diberitakan. Tapi tubuh cekingnya itu bertolak belakang dengan gayanya yang gesit. Macam lalat yang seakan punya tiga nyawa. Sungguh menipu..

Hari ini dia bangun lebih pagi dari biasanya. “Nyari rejeki ekstra bos!” katanya seakan menjawab pertanyaanku yang tak keluar dari kepalaku. Mungkin pandangan mata heranku sudah cukup merupakan pertanyaan. “hmm…” aku tersenyum berbasa-basi membalasnya. “Sumanto!” masih kuingat waktu setengah tahun yang lalu dia datang ke tempat ini. Tas ransel doreng mirip tas-tas tentara di punggungnya. Nampak sangat terlalu berat untuk ukuran tubuhnya. Tentu dia bukan kanibal meski namanya mirip. Bahkan dia sepertinya vegetarian. Belum pernah kulihat dia makan nasi berlauk ikan ato daging. Hanya tempe ato tahu… laen hal… jika ikan teri itu juga digolongkan daging.

Jauh setelah hari hujan itu, saat aku sadar bahwa Sumanto bukan seorang vegetarian. Itu karena beberapa kali dia mengoleh-olehi aku daging ayam. Sampai pikiran iriku hampir mengatakan bahwa Sumanto yang kukenal ini sama dengan Sumanto si kanibal itu. Masalahnya tubuhnya jauh lebih gemuk..dan senyumya lebih mengembang karena pipinya lebih gembul. Bukankah antara lain karena dia sudah makan daging??! Ahh..tentu saja itu karena pikiran burukku saja.. Hari itu hari saat aku sedang memperbarui rencana masa depanku. Aku sedang menyusun strategi baru. Karena strategi yang lalu sudah usang tidak mungkin dilaksanakan karena waktunya sudah tidak tepat. Sudah kadaluarsa alias karatan. Makanya aku pikir..perlu rencana baru yang lebih modern.

Tiba-tiba pintu kamarku diketuk seseorang.. Tas ransel doreng menjulang disangga bahu kekar.. itu Sumanto. “Ada apa? Kau mau kemana?” tanyaku langsung.. “Aku mau pamit bos.. mau pindah, Alhamdulillah.. Aku sudah nyicil rumah” jawabnya santun dengan senyum ramah. “Alhamdulillah…kapan kau mulai tempati rumahmu itu To?” tanyaku lagi.. “Besok bos, barangku tak banyak juga. Cuma baju dan radio tua, aku kesini mau pamitan bos..” katanya malu-malu. “Knapa mendadak To..?”, “Gak mendadak bos, sebenarnya sudah lama aku kepengen pindah dari tempat ini”. “Hebat kau To.. selamat ya?!” “hihihi…macam apa dikasih selamat bos.. tapi terima kasih jugalah aku bos” “Ternyata kau lebih dulu meninggalkan tempat ini To.., aku harap aku segera menyusulmu meninggalkan tempat ini.” “Bos pati bisa lah.. malah akukan yang ngajari juga bos..” “Ngajari bagaimana to To?” tanyaku semakin penasaran. “Ya..bos kan yang ngajari aku untuk selalu bermimpi.. Untuk selalu memupuk mimpi-mimpi kita bos..” lama aku terdiam… bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Aku semakin tak mengerti..apa yang beda antara aku dan Sumanto. Kami sama-sama bermimpi.. tapi … ahh… aku tak mengerti. “Sudah ya bos.. aku pamit dulu.. aku masih akan sering ke sini kok bos.., aku tentu saja tak akan lupa tempat ini. Apalagi sama bos!” ** hening.. kami bersalaman..

Saat tubuhnya memunggungiku.. kuberanikan mulutku bertanya pada orang ini, pada orang yang secara pendidikan formal tak jauh lebih tinggi dari aku.. pada orang yang selalu memanggilku bos. “To..apa yang kurang dari mimpiku???” tanyaku hampir berteriak. Langkahnya terhenti dan dia membalikkan tubuhnya menghadapku. “Aku tak tahu bos.. saat bos mengajariku bermimpi.. aku hanya menurut saja. Aku mimpi setinggi yang aku inginkan. Lalu setiap pagi saat aku bangun tidur.. Aku ucapkan ‘Bismillahirrahmanirrahim…dengan Nama Mu Ya Rahim.. ijinkan aku mewujudkan mimpi-mimpiku hari ini..’”, begitu saja bos…

Aku mengangguk.. kuangkat jempol kananku padanya.. lalu kubilang “Tunggu aku kawan! Aku akan berlari wujudkan mimpiku”. Hari itu setelah kulihat dia pergi.. kuambil wudhu.. lalu setelah sholat kuraih ranselku. Aku tak jadi mengatur rencana baru. Aku hanya perlu menjalankan mimpiku.. Bismillah.., dengan nama-Mu Yaa Rohim..

The End..

** inspired oleh sebuah lagu

Hidup ini.. sederhana, berani bermimpi.. lalu mewujudkannya.. -

Selasa, 20 Juli 2010

Saat Hujan Tak Lagi Gerimis



Hangatnya matahari terusik mendung yang menjingga. Orang pun lalu-lalang bergegas mencari tempat yang aman dari berangasnya alam yang seakan mencekam. Tapi denganmu aku tidak merasa tergesa. Kau berjalan laksana percaya pada dunia. Meski sering kali kau membuatku sebal jika kutanya apa itu? Atau kenapa begitu? Bagaimana tidak..? karena jawabanmu akan selalu sama.. sebuah senyuman. Hhh…aku habis akal karena tak sabar.

Pernah suatu hari di suatu pagi… Meratap dinginnya senja di pagi hari. Menyusuri jalan-jalan setapak yang kujejaki semalam tadi. Mencari teka-teki keresahan yang menjajah relung-relung hati. Banyak pilihan jalan yang bagiku tampak serupa. Semua dengan resiko yang tak bisa kupandang sebelah mata. Dibalik debu dan kabut yang menyelimutinya. Aku akan mencoba perlahan mencari jawaban semua tanya atau mungkin hanya mimpi-mimpiku yang tak pernah ada ujungnya. Lalu kutanya padamu yang menggenggam tanganku ringan. Harus bagaimana? Kau hanya tersenyum lalu menarikku berjalan menyusuri taman. Lalu kau ceritakan tentang bunga-bunga yang bermekaran… dongkol bukan main hatiku saat itu. Lalu tanpa sadar aku terlena dengan indahnya kupu-kupu yang berterbangan diantara bunga-bunga yang kau ceritakan. Aku takjub dan tersenyum riang… lalu aku terlupa akan masalah yang memang tak ada habisnya. Denganmu kau ajarkan aku menjalani tantangan. Bukan berlari menghindar..

Mungkin dunia akan menanyakan pada langit senja ini apa yang terjadi. Serba-serbi manusia akan muram dengan meredupnya bumi. Dengan air mata yang mencurah haru dari langit.. seakan menghalangi mimpi-mimpi manusia yang bertebaran di atas tanah. Tapi bersamamu aku hanya terdiam. Mengikutimu menadah hujan dengan kedua tangan. Mencoba merasakan apa yang hendak disampaikan alam..begitu katamu. Aku hanya cengar-cengir mengikuti saja. Kurasakan hujan gerimis menyapu lembut telapak tanganku. Pelan…lalu membasuh mukaku. Aku tak lagi melihat muramnya langit mendung yang menjulang. Tak lagi hiraukan jadwal padat yang menanti ku di depan. Aku turut mendengarkan alam yang bercerita sambil berdendang. Meski bahasanya kadang tak bisa aku mengerti… bahkan seringkali membuatku merintih sepi. Tapi denganmu, kini aku diam berkhidmat… kau bungkam tanyaku dengan senyum penuh artimu. Kau raih lagi tanganku. Lalu kau tunjukkan padaku di ujung langit jauh sana… pemandangan luar bias indah menyesakkan hati. Indah sebuah pelangi menghantarkan gerimis lembut yang menyapu bumi.

Lalu saat hujan tak gerimis lagi… kau mengajakku menjalani lagi hari sambil menceritakan tentang warna-warna pelangi… J

BASED ON TRUE STORY….

Thx to all yang pernah, selalu dan akan menggenggam tangan menghadirkan senyum di duniaku ini… kalianlah sahabat… kamulah sahabat…


Kamis, 17 Juni 2010

Akan Kujunjung Langitku Sendiri


Kulihat dia lagi sore ini di sudut jalan itu. Tampak selalu berseri ayu.. menyapa manis gerimis yang mecoba membasahi kerudung merah jambu. Kali ini aku ingin melihat saja, ingin merekam semua geraknya di setiap detik kesempatan yang kupunya. Selagi bisa kutemui dia disana, selagi bisa kudapati dia yang bersahaja..

“Kau bukan hanya mimpi teman..tapi kau sudah gila. Sebaiknya kau segera sadar dan kembali ke kehidupan nyata yang keras terus menghantam kita” kata Herman temanku kemaren malam saat aku bercerita tentang betapa aku jatuh cinta padamu mbak.. makanya hari ini aku tak berani menyapamu seperti biasa. Aku takut kecanduan. Seperti obat-obat terlarang itu yang membunuh sahabatku bulan lalu. Aku tak mau seperti dia..aku belum mau mati mbak. Aku ingin membuktikan padamu bahwa aku bisa menjunjung langitku sendiri. Seperti yang sering kau katakan padaku. seperti yang selalu kau ajarkan padaku. Aku terlalu mengagumimu..terlalu berharap kau akan terus dan terus mau menemuiku dengan alasan apapun.

Masih kuingat hari pertama kita bertemu kala itu. Kau sungguh tak berbeda dengan yang lainnya..kecuali senyuman itu. Terasa halus memukul sanubari setiap manusia yang merasa hina seperti aku. “Orang Jalanan” begitu sering kudengar orang memanggilku. Tapi ketulusanmu hari itu menembus relung-relung jiwaku. Aku merasa diangkat dan kau duduk kan bagai orang-orang kantoran yang berdasi itu. Tiga hari kemudian kulihat kau di sudut jalan yang sama..tampak tak beda. Kukejar sebisa kakiku berlari. Aku hanya ingin melihat kau tersenyum. Kudendangkan lagu-lagu dengan suara khas cemprengku yang membuatmu tersenyum-senyum lucu. Aahhh..kau seperti peri kecil yang diturunkan Tuhan untuk menghibur kami-kami para penghibur rongsokan ini.

Hari-hari berikutnya di jam-jam itu aku menunggumu di tempat itu. Sudut jalan yang sama.. akhirnya ada hari aku bisa menyapamu. Ada kesempatan pula untuk tau namamu. Bahkan aku seperti layaknya teman yang kau percaya untuk kau beritahu nomor hapemu. Aku sungguh besar kepala luar biasa. Tak menyurutkan rasa kepedeanku meski akhirnya aku tahu bahwa kau tak hanya ramah seperti itu padaku. Bahwa ternyata kau mengajak orang-orang lain sepertiku entah berapa banyak untuk kembali bermimpi. Untuk kembali menjunjung langit diatas bumi.

Pernah dengan lancang kuungkapkan perasaanku padamu. Dan kau hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih padaku. Dengan mata berbinar kau katakana padaku “Kau hanya sedang tersilau oleh cahaya matahari yang menghalangimu melihat birunya langit.. Percayalah bahwa kau bisa menjunjung langitmu sendiri. Saat itu bahkan kau mungkin sudah melupakanku. Tapi di sudut lain di suatu kota. Kita akan kembali bertemu.. dan kau yang akan tersenyum menyalamiku dengan penuh kebanggaan”. Aku masih terlalu bodoh untuk mengerti kata-katamu mbak.. aku tak bisa faham apa artinya. Tapi semua terekam di kepalaku. Sampai hari ini saat aku hanya ingin melihatmu..

Akan aku fahami pelan-pelan apa yang kau katakan. Akan kutancapkan dalam-dalam ingatanku tentang dirimu. Kaulah semangat hari-hariku saat ini. Saat semua sudah pergi.. hanya gitar tua dan sekantong kresek pakaian kumal. Meski aku tahu tak akan lagi bisa menemuimu esok hari di sudut jalan itu lagi.. aku tak ingin menemuimu agar kau tak ucapkan selamat tinggal. Aku belum mau berpamitan. Aku masih ingin menemuimu suatu saat.. waktu dimana aku bisa menjunjung langitku sendiri dan membuatmu tersenyum bangga menepuk bahuku..kakak..

Based on true story…

To all... GANBATTE!!!!!

NB: mohon maaf, foto tidak ada hubungannya dengan cerita.. itu hanyalah foto penulis yang lagi korupsi waktu di kantor demi eksisnya aathena. hehehehe...

Senin, 24 Mei 2010

Jangan Kau Tanya Aku, Mentari..


Pergantian malam ke Fajar.. 23-24 Mei 2010...

Udara berhembus sejuk sisa hujan semalam tadi. Sudahkah kau bangun pagi ini? Adakah aku dalam do’a sujudmu di fajar ini? Sujud-lah saja..Ruku’-lah saja..hadapkan mukamu untuk meminta pada Yang Kuasa. Selebihnya tak apa jika kau lupa akan diriku. Karena aku belum ingin terlalu berarti untukmu. Mungkin suatu hari, setelah kau ajari aku..bagaimana bersahabat dengan hati. Bagaimana caranya untuk berani..dan bagaimana percaya padamu.. “mentari”.

Mungkin tak akan pernah ada jawaban dari semua pertanyaan yang kau pendam padaku. Mungkin akan terbentang semua kata-kata yang akan merajam. Selalu awal yang indah menghantuiku. Mimpiku tentang hal ini pun telah beku. Tapi yang aku tahu, ada kau kini di jalanku. Coba yakinkan aku.. kali ini fahami aku.. Meski sesekali akan kutepiskan tanganmu dari pundakku. Atau sesekali aku akan berlari menjauh darimu.

Telah kucoba artikan sebuah kata dengan rumitnya. Beberapa telah mencoba membuatku faham akan maknanya. Aku sesak terpukau luar biasa. Aku sakit tersilau indah cahayanya. Lalu kau datang dengan lugunya..tak coba kau terangkan padaku apa maksudnya. Tak coba kau uraikan padaku jawabannya. Kau hanya berjalan disampingku..mengiringiku..menjelmakan semua tanpa bahasa. Memegang lenganku saat aku takut mengahapinya. Tersenyum sederhana saat aku marah dibuatnya. Benar-benar membuatku berhenti untuk memaksa fikirku mengerti..

Aku belum mengerti arti dirimu disisiku..aku kesulitan memaknai dirimu dihariku.. tapi aku bersyukur Tuhan mengirimmu menemaniku saat ini.. lalu saat kau baca ini “mentari”, masih maukah kau pegang erat tanganku hadapi hari??



Dedicate to Ferri, jangan tanyakan padaku tentang hal ini, aku juga tak mengerti..tapi kaulah yang ada kini..


Minggu, 16 Mei 2010

Saat Aku Kesulitan Menulis Status FB-ku


Kemana perginya semua kata? Seakan pergi menguap begitu saja saat ingin kuucap. Setahuku aku tak punya riwayat bisu. Yang pasti aku sudah mencoba menyusunnya. Setiap hari disetiap waktu aku memikirkannya. Menyusun indah kata-kata. Yang lugas! Ataupun berbunga-bunga. Tapi begitu banyak hal…begitu banyak pertimbangan. Banyak sekali pukulan-pukulan dari nurani untuk enggan menuliskan sajak-sajak itu. Tapi hatiku mendorong tanpa ampun untuk mengungkapkan dengan jujur. Keduanya tak kusetujui..keduanya tak kumengerti.. aku bingung minta ampun.


Aku menahan mual saat diam memikirkannya di senggang-senggang waktuku. Aku marah di saat aku harusnya memikirkan hal-hal lain. Aku berlari setiap aku tak tahan untuk mengucapkannya. Semua kata berkelebat dengan hebatnya.. susunan huruf yang menyerangku tanpa ampun. Semua kalimat ingin kumuntahkan. Jari-jari tanganku tak tahan untuk menuliskannya. Hatiku seringkali sudah siap atas semua yang akan terjadi jika semua membacanya, lalu menuangkan komentarnya. Tapi aku malah tak tahu dari mana memulainya. Sangat menakjubkan tatkala aku sadar bahwa semua kata tak akan mampu mewakili segala yang ada. Tak akan habis kata keluar dari mulutku. Tak akan habis fikir aku menyusunnya.


Sungguh aku kehabisan akal meredam semua yang ingin kutuliskan. Sering aku menyerah lalu kutulis saja lirik-lirik lagu. Biar kita semua bernyanyi. Biar kita hanyut dalam nada. Mungkin akan sudi kau iringi dengan tarianmu. Temani aku belajar bahasa-bahasa.. Bagaimana menyusunnya... Dan memberi keberanian padaku untuk menuliskannya lagi…


Setelah hari itu, saat sign in ke FB, aku hanya lihat status-status itu..lalu aku sign out lagi. Hhh…menambah banyak rangkaian-rangkaian kata yang protes minta disusun lagi.




-Cerita orang yang ga lagi punya ide status untuk FB-nya..Hahahahha…-



Hiah..!!! jadi nglindur! Sign out ahh,…..



Sabtu, 08 Mei 2010

My ending story in Sadhana


Never say Good bye… Never say Good bye…

Lagu ini terdengar merdu berkali-kali di ruangan “Reporting Sadhana”, tepatnya 3 hari sebelum hari ini (1 mei 2010). Hari yang setengah dinanti, setengah ingin kuingkari. Kata-kata yang terngiang selama 4 bulan setelah pengajuan surat resignku ke HRD. Dimulai dari air mata sedih dan senang saat hasil pengumuman CPNS yang lalu. Dan sekarang tiba saatnya pamitan. Bukan untuk tak bertemu lagi, tapi untuk mengakhiri hubungan kerja ini.

Setelah mengajukan beberapa nama untuk menjadi penggantiku, dibantu Dosen aku Bapak Syahid Akbar dan akhirnya terpilih satu orang yang Alhamdulilah punya semangat juang yang luar biasa.. “teruskan panji-panji semangat Statistikawan” (busyet!!! Sok banget gw…). Apalagi satu orang lagi dari nama yang kuajukan, ditarik jadi MT. Sumpe..akhirnya setelah kita memutar jalan, bisa juga kita satu kantor mak la…! Ha..ha..ha.. (salah apa ane kok slalu jodoh ama lu, satu kos saat kuliah, pernah satu kamar juga, pernah bikin usaha bareng, meski akhirnya lu meninggalkan aku duluan lulus dan kerja di luar kota.. akhirnya kau balik lagi ke gue.. satu kos lagi sekarang!!!). Hhh… ane memang susah dilupakan.. (silahkan muntah, ane lagi ngirit makanan soalnya. Hehehehe…). Hallah…gubrak deh.. yang pasti. VIVAT STATISTIK!!!

(Fa dan Ana yang nerusin kerjaanku)

(Fa dan Ella, Lagi dan Lagi!!??)

Berjuang menyelesaikan semua laporan (duh lebay lagi deh..) yang tentu saja bareng partnerku yang keren, si kopoceng “Henny Minarsih”. Dan juga transfer ilmu ke penggantiku “Istriana” selama dua bulan..sampe tuntas tas!! Agak meninggalkan sebentar kerjaan nulisku demi memberikan yang terbaik yang aku bisa (agak lho..agak..karena memang sebenar masih nulis juga meski belum ada yang di posting. Hehehe..). Meski masih juga merasa belum optimal, tapi memang sudah harus diakhiri. Huffhhh…

Acara perpisahan aku lakukan dengan pamitan di setiap departemen..ha..ha..ha..macam lebaran gitu deh! Lengkap dengan foto bersama.. aku awali di Engineering dan Workshop.. terima kasih atas kerjasamanya selama ini, atas kecerewetanku jika minta-minta barang.. :D

(With Engineering Team)


(Pak Redi..., foto ini banyak yang ngiri lho... :p)

Untuk grader-grader yang selalu terlihat keren!! Yuhuuuu….. Pak Hendra..pernahkah Asfa bilang Asfa ngefans? Untuk Pak pamuji…thx atas oleh2nya selama ini… hehehehehe….dan semua grader yang laen yang sangking banyaknya, Fa terus terang gak hafal satu-satu.

(Fa dan PakHendra)


(Fa dan Pak Pamuji)

Untuk Pruduction.. thx atas semua, ayo2..data breakdownnya mana??? Availble time nya mana? Iki jalan rajangan sampe kapan toh?? Hoi..hoi… ganti run jam berapa?? Lho? Kapan ganti Lot number??? Berapa case atuh targetnya.. help! Help!! buat pak YO,, kepengurusan YFC (Yonathan Fans Club) aku serahin ke Assistantku Wahyu (Sekarang mantan Ass gtu...). (Fotonya di wakili foto Fa sama pak Yo aja deh buat Production Team)





Untuk Dry Storage.. packing report! Packing Report!!! Aduh.sekarang gantian Asfa yang di NCP, sayangnya ga bakal di proses lagi.. ha..ha…ha…


(Fa dan Dry Storage Team)

Untuk Inspection B… thx atas tempat samplenya..juga kerja samanya.. Juga untuk receiving.. thx…btw, maaf ga sempet foto bareng di Receiving. dan untuk IB diwakili foto kemanten Fa sama Pak Andi aja yach... wkwkwkwkwk... (macam habis dari KUA pak!!)



Untuk IT.. thx untuk system yang keren banget, yang membantu sekali pekerjaan kami reporting. Maaf, masih sering kami cerewetin minta ditambahi system ini dan itu. Masih minta dibenahin system ini dan itu. Pak Yong…!! Fa suka banget gaya makannya pak yong!!! Sigit..kapan kau mau melukis aku?? Pak Budi… nuwun sewu pak… Pak Besa..siapa bilang kau tak ramah?? Lo asik kok ko…baik lagi

(Dari kiri,Pak Budi, Fa, Koko Yong (:p), Sigit)

(Astrid, Ko Besa, Fa, Ella)


Untuk help desk… woi…!!! Komputerku benerin dunk. Sekarang!tak tunggu 5 menit! Sound gw mati tuh… Trus juga jangan lupa bersihin hard disk ane ya brad.. (ha..ha..ha… terima kasih dinobatkan jadi konsumen help desk paling cerewet dan iseng :D). eh..eh… lain kali installing game dunk… wkwkwkwkwkwk…. Hilang deh satu soulmate kalian… :p

(Foto ma Help desk diwakilioleh pengibar bendera Sadhana, mas Wildan, Fa dan Andika)

Untuk para Admin yang di main office.. Ayang Dedik.. (prikitiuW!!!) kapan NPB (Nota Permintaan barang) ku tahun 2008 itu dipenuhi… Pizza hut medium yang banyak kejunya! Wkkwkwkwkwk…pasti banyak kesalahan selama kita berparneran brader. Sumpeh..sekarang klo mau nyari barang-barang gak bisa gw ga ingat dirimu. Kuserahkan tambuk pemesanan barang ke henny.. sama tolong ajari Ana.. mbak Ika D, Cece Yulifa, pak Pahda (gajian dah masuk belum??). Kak Ika DS… Sssst….kamus dunk kak.. :D. Astrid, mmm…semangat!!



(Fa sama mmm...mmm... PAk Dedik :p)




(Fa bareng Kak Ika...)


dan untuk semua Admin yang laen...maafff Fa capek banget upload satu-satu... jadi, diwakili dua foto diatas ajah ya... hehehehe...ampun...ampun... foto bisa diambil di ruang QC kok (haduh! sok ngartis deh Fa...fa...)

Mmm…. Untuk HRD Pak Widi,Mbak Yunik, dan Made, tiada kata selain thx..thx..dan thx… atas amnesti absenku yang bobrok. Telat maning…telat maning… :p Buat pak Willi..yang udah menerimaku di Sadhana ini..terima kasih banyak Pak..(sayang gak bisa foto bareng..)


(Fa dan HRD Team)


Untuk my Boss Mr. Simon Cunningham.. thanks for your trust Sir.. juga buat Mr. gram yang meski gak kenal tapi mau diajak foto bareng. Hehehehe…salam buat Mr. Robb (siapa elo fa..fa…) abisnya ngefans banget aku…!!!! Tak lupa juga untuk Big..big..Boss.. Mr. Sunaryo Sampoerna dan bapak Budi Sampoerna..bangga pernah bekerja untuk beliau-beliau.



(Fa With Mr. Simon Cunningham)

(Fa with Mr. Gram.., semoga bener nulis namanya...)

Dan untuk yang selalu menempati ruang-ruang hati dan pikiranku (khusus saat aku mikirin Sadhana maksudku) QC department.. Salam Kepret!!! Utama dan pertama..buat Bpk Giovanni Sanjaya.. sangking banyaknya fa sampe gak bisa ngomong lagi. Yang jelas fa amini do’a terakhir untuk Asfa kemaren. Untuk Pak Yanuar.. Okelah klo begitu pak.. kita masih banyak waktu untuk karaokean. Tull gak??? Untuk Henny si kopoceng soul mate ku.., Keep Fight !! Luv yu Ceng… titip anak-anak. Istriana Adekku..pesennya udah di awal.. You can do it!! My lovely Assistants,, Vinda..Wahyu..Sulis.. Girls..sayang…banget sama kalian. Kerja yang rajin ya..ibadah jangan lupa. Semangat kuliah ya.. hidup tidak berhenti disini. Kalian harus maju!! Buat Elya dan Mbak Metty Ebon.. mmmm…makasih sister, Asifong si putri petir pamit dulu ya.. jaga assistant kalian. Ha..ha..ha.. Supervisor2 yang always fighting 24 jam!! Thx..thx..thx..Mbak desy, Mbak Nina, Mbak yovy, Mbak Indah.. SEMANGAT!!


(Fa dan Bapak Giovani Sanjaya)

(Fa sama Pak Yanuar, Smile...!!!)


(Reporting QC Team)


(Formasi Reporting QC lama)


(All staff QC, LAskar-laskar Putri Sadhana)

Tak lupa untuk ujung-ujung tombakku di Sadhana. Kawan kerja tiada tara. Terima kasih atas semua sumbangsih kalian selama 24jam penuh setiap hari. QC Labour… ga bisa dikatakan betapa kalian yang malah membuat aku berat meninggalkan Sadhana. Input dan output operator.. semuanya ajah. Blending..degradation, Moisture.., Chemical lagi.. Sample.. para Admin .. Kalian keren!! Akhirnya, aku pergi ya… huks..huks… masih ingat kata-kata terakhir waktu melihat air mata di pelupuk mata dan pipi kalian. I love u all… “hari ini kupecat kalian jadi temen kerjaku!!! :p tapi kita akan ketemu lagi dengan seragam yang sama di Lapangan Kanjuruhan. Seragam yang tidak membedakan siapa atasan..siapa bawahan. Kita Aremania!!!”(hahahahaha.....)


(Terlalu banyak foto kalian yang kusimpan sebagaikenangan, biarlah satu ini mewakili kebersamaan kita... )

untuk para Driver..dan juga temen-temen pantry thx so much atas bantuannya… juga kopinya. Ha..ha..ha… maafin fa jika ada kata-kata yang salah…

NB:

- Sekarang saatnya bekerja bukan dengan bayaran uang, tapi kepuasan hati sampai nanti kubagi lagi waktuku untuk mengabdi untuk negara. Aathena, hari ini aku pulang dengan sepenuh hati dan pikiranku. Temani aku sampai nanti.. Amin…

- Yang lupa disebut, kalian masih di hati…

- Upload tertunda satu minggu karena Ibuk sakit.., Jangan sakit lagi ya Bun... Love You...

- Dan Arema menang lagi!!! Hore!!!!