Kamis, 26 Februari 2009

Tanyaku unTukmu

Hey kau yang disana??
Yach,,, kamu...
Maaf ya?!
Bagaimana harus kukatakan padamu?
HAbisnya...dia sangat lucu!
Kenapa?!?
iya...
Dia memang lugu.
Sama kan seperti kamu??
JAdi bagaimana?
Boleh??
Boleh ya....
Ahh..ato kupikir-pikir dulu ya?!
Aku juga takut menyakitinya..
yach..sama seperti kamu..
Ato liat kelanjutannya...?!
mm....
aku Mengerti..
Oke!
Kukabari saatnya tiba.

Kamis, 19 Februari 2009

Saat Keadilan Dipertanyakan 2

Dua hari berselang setelah itu... Sidang kedua dilanjutkan, beserta saksi-saksi dan juga pembela dari kedua belah pihak. Keterangan pertama diminta dari saksi 1, yang pada kejadian berada di sekitar kejadian. Saksi ke-2 juga ditanyai dengan pertanyaan yang sama. Pada sesi ini Korban terasa terpojok...karena kedua saksi berkata lain tidak seperti saat mereka ditanya di hari pertama. Lalu terjadilah perseruan yang cukup alot antara korban, saksi, terdakwa dan seluruh orang yang ada disitu... Fiuhh...aku jadi pusing, geregetan dan emosi. Tapi semakin banyak versi yang mereka kemukakan aku semakin tersenyum senang. Karena semakin banyak orang berbohong maka semakin tampak kebodohannya.
Sidang hanya berlangsung sekitar satu jam karena masing2 harus menyelesaikan pekerjaan masing-masing. Suasana masih serba rikuh. Seakan ruangan jadi menyempit. HRD menyatakan bahwa akan mempertimbangkan ini lebih lanjut... LAlu satu hari kami menanti...2 hari belum ada kabar...3 harii.... Hingga kini sudah lebih dari seminggu...
Shitt!!! setelah aku selidiki sendiri...kasus ini memang hanya terbiarkan tergantung. Korban sudah mulai lelah, pembela juga ogah2an..terdakwa berjalan dengan pongah..danorang2 yang berkuasa tak mau tau. Dan itulah yang dimaksud oleh mereka keadilan.
Mereka tak tau...ini hanya akan jadi bom waktu, suatu hari dikesempatan yang lain...Keadilan yang hakiki akan terungkap. Dan aku akan menjadi penonton yang setia...

( Inilah akhirnya...silahkan semua kecewa, karena aku sudah)
wekss...

Belanja Online...!!!?

Aku ini... dibilang suka belanja juga nggak kok. Yang bener sejatinya aku suka jualan malah. hehehehe...seneng banget klo bisa menjual sesuatu yang bikin custumer qt juga tersenyum happy... Akhir2 ini aku sering mengklik-klik situs belanja online. Waduh..., entah kenapa aku kok kepincut..
Sama dengan belanja di mall ato pasar..mesti rajin survey ke situs2 apa ajah untuk bandingin harga, model, kualitas, dan yang terpenting..kepercayaan. Tapi, ajang ini aku salurin jadi bisnis kecil2an. Akhirnya barang2 yang tak beli lewat internet hasil coba2 itu aku jual lagi ke temen2ku. Dan kayaknya mereka cukup puas. YAch...kebanyakan barang yang ada kan barang distro. Jadi ga banyak kembarannya... Wataww....coba...aku punya modal banyak, pasti ide di kepalaku ini jadi addicted.
ada yang mau kerjasama sama fa ga????
^_^

Selasa, 03 Februari 2009

Saat Keadilan dipertanyakan

"Hmm...belum ada kabarkah?" Tanyaku tanpa melihatnya. Bunyi mesin2 mendengung menambah ketegangan yang kami rasakan. Semenjak pagi emosi sudah meledak-ledak. Tak ada penyelesaian dari kasus yang terjadi kemaren pagi. Aku yang sebenarnya bukan korban jadi ikut sakit hati banget. Bagaimanapun ini masalah harga diri kaumku. Dan aku tak bisa tinggal diam.Dari jaman masih menjadi mahasiswa, aku berteriak-teriak dijalanan untuk membela kaumku. Tapi saat ketidakadilan terjadi di depan mataku, aku malah tak bisa berbuat apa-apa. Dan rasa marah pada diri sendirilah yang membuatku emosi.
"Apa perlu kita selesaikan sendiri??", kali ini kutatap dia dengan tak sabar. Dan dia hanya menggelengkan kepala. Bukan karena tak mau, tapi merasa lemah. "Shitt!!!" umpatku. "Kita tunggu sampe istirahat nanti" aku meneruskan pekerjaan yang semakin menggunung di mejaku.
Dua hari ini terasa menyebalkan, dan aku orang bodoh yang menyalahkan waktu. Belum lagi hari hujan tak henti-henti. membuat hati jadi semakin membeku, terutama dia.
Aku semakin tak sabar, hingga kuputuskan untuk memulai menyampaikan ketidaknyamanan yang kurasa atas kediaman ini. Dan sepertinya, kata-kataku yang sedikit memojokkan cukup ampuh. Tak rugi dulu aku ikut organisasi. Kasus pun mulai diproses hari itu juga, sampai sore sidang di ruang HRD berlangsung alot dan sepihak.
"Masak dia ngomongnya laen lagi??!! Kurang ajar orang itu!!!", itu yang pertama dia katakan begitu masuk ruangan. Hhh..." Trus bagaimana keputusannya?" tanyaku tak lebih tak sabar. "Dia mau mengajukan saksi!". katanya kesal. Sdikit gusar,karena saksi yang pertama kami temui secara terus terang membela terdakwa. Tapi aku tersenyum senang.."Kita lihat nanti!" kataku semangat.

bersambung-
(ditulis berdasarkan kisah nyata)