Jumat, 08 Januari 2010

– A Lonely Roads (1) – Liburan Part II


Keesokan harinya setelah Kopdar bareng BSE…

Hari ini seharusnya aku bergegas pergi. Tapi aku malas sekali…pagi ini sedingin air es yang didiamkan lama. Serasa masih mencengkeram tajam saat disentuh. Fiuhh.. Sedangkan aku harus mandi??! Oh..my God..aku benar-benar butuh air hangat. Kadang aku bertanya pada diriku sendiri. Bagaimana bisa aku mandi rata-rata antara jam setengah 5 ato jam setengah 6 pagi setiap hari?? Itu..sulit dijelaskan lagi,tapi tuntutan perut penyebab utamanya. Ha..ha..


Sudah siang ini, aku belum beranjak..kudengar para tukang bangunan yang dari sekitar 1 bulan lalu bekerja membangun kamar baru di kos sudah mulai berdatangan. Akulah yang pemalas hari ini. Kuseret juga tubuhku untuk segera berbenah dan menuju ke tempat yang sangat aku kenal: “Rumah”. Mesti pulang dulu sebelum berangkat ke suatu tempat. Apalagi kakak pulang dari Mekkah..(jangan sampe kehabisan oleh-oleh lah aku..hohoho…). Tapi alasannya yang memang harus pulang..ini kan liburan mana boleh tidak pulang dengan jarakku yang bisa ditempuh hanya 3 jam saja dari kota aku bekerja. Kalau ingat kata guru kimia SMA ku dulu..ini dinamakan “kebolehjadian”. Kau masih ingat pelajaran itu kawan? Sehari semalam aku berada di rumah..lalu balik lagi ke Malang, menyelesaikan misi!! ato obsesi ya?! Whatever-lah.. aku lebih suka menyebutnya bagian dari sebuah mimpi..

30 September 2009 jam 14:10 waktu Stasiun Kota Baru Malang (mungkin..). Padahal jam tangan sudah di setting lebih cepat daripada jam kantor yang juga lebih cepat dari jam-jam yang ada. Agak nggondok karena harus lari-lari karena kereta sudah mau berangkat. Memang setelah membeli tiket aku tak menunggu di Stasiun, tapi aku ke Warna-Warni untuk buka internet. Selain ketemu lagi dengan BSE yang kali ini di dunia maya, juga sempat ngobrol dengan teman dekat di YM. Basa-basi…begitulah adanya. Maklum,waktu pernikahan teman aku satu ini aku tak bisa datang. Ternyata kereta hanya ganti lokomotif di Stasiun Kota Lama (hallah..udah capek lari juga).
Aku cukup beruntung mendapat tempat duduk di dekat jendela, berhadapan dengan sepasang muda-mudi. Sudah 30 menit berlalu, pemandangan rumah-rumah yang lebih terkesan kumuh daripada sederhana sudah mulai berganti dengan hamparan sawah yang hijau muda warnanya karena bibit-bibit yang baru ditanam musim ini. Hujan pun kian kerap menetes, suara bayi menangis dari gerbong yang sama, pedagang asongan juga tak henti berlalu lalang. Dan aku mulai tenggelam..mencari dan bertanya pada diriku sendiri.


Langit seakan mengerti
Coba hentikanku kali ini
Mendatangkan hujan
Berdalih alirkan mimpi
Tapi ini aku disini
Sudah sejauh ini
Aku tak akan kembali
Terus mencari
Untuk yang lalu… dan yang Kini



5 Jam perjalanan aku habiskan untuk beberapa hal..: menulis, melamun, mengobrol, tidur (thx God) dan mengemil. Lima kegiatan untuk waktu 5 jam dan akhirnya aku sampai di tempat tujuan. Dikota itu, tempat bertahun-tahun yang lalu aku lintasi ruangku..hanya untuk melihatmu. Sudah hampir jam setengah 8 malam.., aku bergegas mencari angkot menuju tempat seorang kawan untuk menginap. Tentu saja kami sudah janjian dulu sebelumnya. Setelah melewati barisan tukang ojek yang super duper ngeyel bin ngotot. Aku mencoba mengorek memoriku untuk mengingat jalan mana yang aku lewati agar bisa memperoleh angkot. Sepertinya aku harus percaya kali ini pada seorang temanku yang mengatakan bahwa “Kau tahu? Ada dua sifat yang biasanya dimiliki lelaki yang kau punyai dan membuatmu selalu beruntung tidak hilang saat kau ngeluyur gak jelas. Pertama, kau tidak gampang panik saat tersesat, dan kau punya peta dikepalamu”, (aku tersenyum sendiri mengingat kata-kata itu).


Setelah sampai ditempat yang telah dijanjikan, disebuah perempatan yang ditengahnya ada sebuah tugu. Aku menunggu di sebuah pangkalan becak dan ikutan seru melihat bapak-bapak becak main catur. Hujan masih rintik..ini berarti hujan menemaniku dari Malang sampai ketempat ini. Kudongakkan kepalaku keatas, aku tersenyum pada langit yang tak berbintang. Kuucapkan satu kata “Tuhan..aku disini” lirih..sekali, hanya pada diriku sendiri. Beberapa lama kemudian kawanku datang menjemput. Sungguh pertemuan yang menyenangkan setelah hampir sekitar satu tahun lebih aku tak bertemu dengan kawan baikku ini, my ex roommate saat masih berjuang di Surabaya..: “Eka Siwi Alantari”. Setelah melepas rasa rindu yang luar biasa, acara selanjutnya adalah makan malam, minum kopi, dan mengobrol di kamar. Senang sekali kembali mempunyai roommate lagi meski sementara. Yang empunya kamar sudah mengantuk..sedangkan aku?! Tuhan..mata ini tak rela terpejam mesti tubuh rasa lelah. Terpikir saran –seseorang- untuk matiin lampu kalau gak bisa tidur, dan klo keadaannya ini bukan kamarku sendiri..maka dia harus bertanggung jawab atas sarannya. Dan ku-smslah dia. Ha..ha..ha.. (:p)

Hari pertama…


Untuk hari pertama, aku meng-cancel rencanaku ke Taman Botani. Cuaca dan rute penyebab utamanya. Aku memutuskan menyusuri kota ini. Sendirian-lah tentunya, karena kawanku Siwi masih harus kerja (mbak – biar enak di cerita aku panggil Siwi aja, maap ya..-). Dengan sedikit petunjuk dan arahan yang sebenarnya tidak benar-benar aku perhatikan berangkatlah aku menyusuri kota.. “Kotaku” begitu dulu “kau” bilang. Ada satu tempat yang aku ingin kunjungi..lebih tepatnya aku buktikan. Hmm.., alih-alih aku mengerti, yang ada aku kesasar..muter..muter…muter…(muter lagi…) aku ngikut aja angkot pergi. Sampai melewati sebuah tempat yang pasti ada di setiap kota: “Alun-alun”. Turun salah satu pojok deket RuTan (rumah tahanan-red-), aku berdiri sejenak untuk memutuskan jalan kemana dari tiga arah jalan yang ada didepanku. Btw, sebenarnya aku gak tau kalo itu Rutan kalau tidak ada seorang petugas yang menanyaiku..”Mau kemana dik?” (thx pak..jadi selalu ngerasa muda), aku senyum aja membalas pertanyaannya. Lalu dia meneruskan pertanyaannya “ Hari ini gak ada jam besuk dik..,jadi besok senin aja datang kembali kesini” (kali ini aku melongo..). Aku baca tulisan yang ada di depan kantor.. “Rumah Tahanan bla..bla..bla..” (ha..ha..ha…mungkin aku dikira saudara jauh yang mau jenguk pesakitan didalam). Atau mungkin aku seperti seorang preman ya??? (Ahh…!!)


Aku jalan saja menuruti kakiku, sambil sms mbak Siwi (gak enag panggil nama aja –kebiasaan-) bertanya tentang sebuah tempat. Belum sampai aku menerima balasannya, sampailah aku di Kantor Pos.., kulihat ada orang mengerumuni sebuah papan. Tertarik aku ikut mendekat, ternyata mereka mengerumuni info Lowongan Kerja. Wajah serius..,catatan kecil, bolpoint..,cerminan para pejuang intelek muda (begitu kiranya aku menggambarkan diriku disaat dulu aku berada diposisi mereka) Ha..ha..ha.. (lari biar gak ada yang nimpuk!!). Aku masuk kedalam dan duduk di bangku kosong. Aku diam..lalu diam..terus diam..(hallah..), sampai akhirnya aku mati gaya, aku nanya iseng tentang kartu pos. dan ajaibnya benda ini masih dijual. “5 biji 1000 rupiah” jawab langsung petugas yang kutanya. Sepertinya dia gak rela kalau aku hanya bertanya ato iseng saja dia terus melihatku dan bertanya lagi “Beli berapa?” . Ahh...dari pada aku menerima pandangan maut si petugas, kukeluarkan 1000 rupiah lalu dapatlah aku 5 Kartu pos..(sebagian kukirimkan..,tapi ada yang kusimpan). Ok!! Aku memang iseng..aku kira kalian sudah tahu itu.. kalau belum tau..ya biar taulah.. (keks! Keks! Keks!).


Didepan Kantor Pos itu, terhampar sebuah tempat : Alun-alun. Aku duduk-duduk di taman alun-alun itu, lamaaaaaaaa….sekali! (beneran lama). Ok, aku foto-foto..aku mengabadikan yang ingin kuabadikan. Lalu aku berkenalan dengan seorang Bapak yang juga sepertinya senasib denganku (menikmati kesendirian –red-). Mulailah kami bercerita (sebenarnya si Bapak yang banyak cerita), dan dari hal-hal yang tidak terduga seperti inilah aku mendapatkan ide ceritaku. Iya!!sebuah cerita! Bisa jadi ini akan jadi cerpen ato mmm… apalah nanti. Kami hanyut dalam sebuah sandiwara dunia dengan lakon si Bapak, sampai sebuah sms aku terima. Dari Adekku (aku sudah menganggapnya adikku sendiri), bahwa dia akan menemuiku segera di tempat ini.


Begitu Adikku datang bersama his “beibz..” hahaha… secara otomatis aku punya tukang foto dan juga tour guide. Kami meninggalkan Alun-alun untuk Sholat dan makan siang. Lalu aku menuju ke tempat yang tak asing sama sekali buatku, ..sebuah.. “Kampus”. Banyak sekali kenangan disini (untukku mungkin karena “dia”, tapi untuk-“nya” yang aku sadari.. hanya sebagian kecil saja mungkin karena “aku” –aku bahkan sangsi-). Kuabadikan semua sisi yang dulu tak pernah aku bisa abadikan dengan sebuah gambar. Kudatangi tempat yang dulu aku datangi. Tak ada rasa getar apa-apa lagi..,tinggal perih. Lalu kuputuskan untuk pulang ke kost Mbak Siwi..


Hari ini aku menjelajah
Mencari sesuatu yang hilang
Berharap aku masih punya arah
Namun semua tak sama
Tidak tempat ini
Tidak hati ini..
Tidak aku..
Bukan lagi kamu


Sisa hari itu kami habiskan untuk menyambut pergantian tahun baru.. Do’a.., harapan, mimpi.., cita.., cinta.. semua yang terbaik yang kita harapkan semoga tercapai.



Happy NeW YeAr..!!!!


To be continued...

4 komentar:

Erikson mengatakan...

pertamax dulu ahhhh... hehehhe a lonely roaddd is another coast state lineeee.. bla bla bla... *duet ma GWNKS..

itu adalah salah satu proses aj AD nanti lambat laun pasti lupa dan AD akan menjadi lebih optimis dan tahu arah, sepanjang berusaha ikhlas dan tenang melupakan yang seharusnya dilupakan *EW sok tua hehhehe

Fly^Pucino mengatakan...

nah..gini nih.. udah dibilang AD gak papa... Just for write.. and to read ajah.

tidak tempat itu
tidak hati ini
tidak aku
bukan lagi dia.

mending GWNKS aja deh yang nyanyi...kamu yang pegangin mic-nya ajah..(kaburrrr!!!! takut ditimpuk EW :p)

Anonim mengatakan...

wih ambo tll sibuk sama bahan rapim akhir2 ini huhuhu
wih ini sinopsis perjalanan kmrn y
kewl, sumday ak jg pasti kudu bisa jalan2 ndiri hehe
napak tilas jg ah

berkejaran g login

Fly^Pucino mengatakan...

Ente sibuk siapin rapim, ane juga sibuk siapin audit. hihihi...

yo'i, masih ada satu sesi lagi..tapi blom selesai ketik nih..(bingung apa yang diceritakan).

Ayoo..!!!seru banget lho jalan2 gini. setengah nekat juga sih..