Selasa, 20 Juli 2010

Saat Hujan Tak Lagi Gerimis



Hangatnya matahari terusik mendung yang menjingga. Orang pun lalu-lalang bergegas mencari tempat yang aman dari berangasnya alam yang seakan mencekam. Tapi denganmu aku tidak merasa tergesa. Kau berjalan laksana percaya pada dunia. Meski sering kali kau membuatku sebal jika kutanya apa itu? Atau kenapa begitu? Bagaimana tidak..? karena jawabanmu akan selalu sama.. sebuah senyuman. Hhh…aku habis akal karena tak sabar.

Pernah suatu hari di suatu pagi… Meratap dinginnya senja di pagi hari. Menyusuri jalan-jalan setapak yang kujejaki semalam tadi. Mencari teka-teki keresahan yang menjajah relung-relung hati. Banyak pilihan jalan yang bagiku tampak serupa. Semua dengan resiko yang tak bisa kupandang sebelah mata. Dibalik debu dan kabut yang menyelimutinya. Aku akan mencoba perlahan mencari jawaban semua tanya atau mungkin hanya mimpi-mimpiku yang tak pernah ada ujungnya. Lalu kutanya padamu yang menggenggam tanganku ringan. Harus bagaimana? Kau hanya tersenyum lalu menarikku berjalan menyusuri taman. Lalu kau ceritakan tentang bunga-bunga yang bermekaran… dongkol bukan main hatiku saat itu. Lalu tanpa sadar aku terlena dengan indahnya kupu-kupu yang berterbangan diantara bunga-bunga yang kau ceritakan. Aku takjub dan tersenyum riang… lalu aku terlupa akan masalah yang memang tak ada habisnya. Denganmu kau ajarkan aku menjalani tantangan. Bukan berlari menghindar..

Mungkin dunia akan menanyakan pada langit senja ini apa yang terjadi. Serba-serbi manusia akan muram dengan meredupnya bumi. Dengan air mata yang mencurah haru dari langit.. seakan menghalangi mimpi-mimpi manusia yang bertebaran di atas tanah. Tapi bersamamu aku hanya terdiam. Mengikutimu menadah hujan dengan kedua tangan. Mencoba merasakan apa yang hendak disampaikan alam..begitu katamu. Aku hanya cengar-cengir mengikuti saja. Kurasakan hujan gerimis menyapu lembut telapak tanganku. Pelan…lalu membasuh mukaku. Aku tak lagi melihat muramnya langit mendung yang menjulang. Tak lagi hiraukan jadwal padat yang menanti ku di depan. Aku turut mendengarkan alam yang bercerita sambil berdendang. Meski bahasanya kadang tak bisa aku mengerti… bahkan seringkali membuatku merintih sepi. Tapi denganmu, kini aku diam berkhidmat… kau bungkam tanyaku dengan senyum penuh artimu. Kau raih lagi tanganku. Lalu kau tunjukkan padaku di ujung langit jauh sana… pemandangan luar bias indah menyesakkan hati. Indah sebuah pelangi menghantarkan gerimis lembut yang menyapu bumi.

Lalu saat hujan tak gerimis lagi… kau mengajakku menjalani lagi hari sambil menceritakan tentang warna-warna pelangi… J

BASED ON TRUE STORY….

Thx to all yang pernah, selalu dan akan menggenggam tangan menghadirkan senyum di duniaku ini… kalianlah sahabat… kamulah sahabat…


8 komentar:

Erikson mengatakan...

pertamax saved!!!! Pakabar kawan? lama g dengar kabar? dijakarta hujan terus, sampai tedemam demam aku.. :) g tau kenapa sekarang hujan datangnya setiap hari, g kayak dulu yang sudah karuan musim2nya.. dan lagi sekarang hujan sudah jarang diakhiri dengan pelangi.. yang ada malah banjir, becek, dingin dan atap kos2an yang bocor heheh...

Fly^Pucino mengatakan...

@ EW, Baik kawan...kemaren hari aku lihat pelangi EW... indah banget... :)

jaga kesehatan EW..tetap semangatwahai Blogger!!!

mel mengatakan...

salamkunjung buat sista' yg cantikkk..hihiihih.lam kenal ya

FA mengatakan...

Wah pelanginya cantik bgt, kaya yg punya blgo ajah..cantik juga

Fly^Pucino mengatakan...

Buat Mel.. hahaha... Sista kata mell mengingatkanku pada masa laluku.. Mellanie..adalah nama mayaku jaman jadul. salam kenal juga sista... langsung berkunjung ke blogmu aja ahh.. ;)

Fly^Pucino mengatakan...

@ FA.. hihihii... yang ini namanya miri deh ama nama asli. tapi cuma panggilannya aja kali yach... kalo wajahku kayak pelangi...warna-warni dunk...cemong semua. wkwkwkwk... makasih ya... kunjungannya... ;)

bocahcilik™ mengatakan...

hujan itu air surga yang jatuh ke bumi ^_^

Fly^Pucino mengatakan...

@Bocah.. Benarkah? Woww! Nti tnya ke ustadz ah..