Aku segera sadar… ini bukan sebuah rumah.
Tapi kutukan..
Aku berlari dan
terus berlari jatuh bangun menyusuri semak belukar. Panas menyengat sangat
amat. Tapi ini satu-satunya kesempatan yang aku punya. Kalaupun harus binasa,
aku tak mau di tempat itu… busuk! Entah berapa jam aku berlari… terseok-seok,
semakin lemah… tenggorokanku kering kerontang. Aku penat.. kuistirahatkan
kakiku. Membungkuk diantara alang-alang setinggi leherku. Kulihat ceruk tanah
berisi sisa air hujan.. bagiku itu pertolongan Tuhan. Kuminum air yang bahkan tak layak untuk cuci kaki itu. Aku
mendengar riuh orang dari kejauhan, sepertinya aku sudah dekat dengan sebuah
kota..
“dimana aku?”
kepalaku seperti dihantam balok kayu kala kucoba melihat cahaya yang menyeruak
masuk kemataku. “tidak..ucapku lirih..” segala pikiran buruk berdesakan
memasuki otakku. Aku ketakutan. Bergegas sekuat tenaga aku mencoba berlari.
Tapi kakiku seakan tak punya tenaga.. sepasang tangan menahanku.. kucoba
menepis tangan itu. Tapi selanjutnya yang aku lihat hanya gelap.. aku roboh.
Dua
hari kemudian…
Kudengar sayup-sayup
suara syahdu.. tak merdu memang..tapi menentramkan hati. Aku tetap terpejam..,
takut jika mataku terbuka suara itu akan hilang. Sudah lama aku tak setenang
ini. Lalu perlahan hening.. “Sudah bangun rupanya kau nak, makanlah ini..sudah
dua hari kau tak makan apa-apa” suara ramah itu bicara. Aku hanya memandangnya,
mau makan tapi seumur-umur tidak ada yang memperlakukan aku semanusia ini. Tapi
kalau aku tak makan, perutku sudah berdemo mengalahkan demo yang disiarkan di
radio-radio. Aku tak peduli..bagaimanapun demo sekarang lebih didengar. Dan itu
juga yang aku lakukan, aku makan saja semua yang ada didepan mata. Tak pernah
aku memakan makanan seenak ini..inilah makanan surga. Tuhan sekali lagi menolongku..
suara itu benar… suara yang entah kapan dan siapa yang bicara. Suara yang
mengatakan Tuhan itu ada.
Sudah satu bulan aku disini…
Dirumah ini, milik seorang wanita tua tanpa keluarga.
Maka secepat yang dia bisa dia menyebutku sebagai keluarga. Aku dengar itu,
saat dia menjawab kalau tetangga atau temannya berjualan di pasar bertanya. Aku
sendiri..masih belum bicara. Aku diajari tidak bicara selama ini. Aku hanya
diajari untuk melakukan apa yang diperintahkan padaku. Maka aku segera takjub
dan semangat saat si mbok meminta bantuanku. “Tolong…” begitu dia selalu jika
ingin aku melakukan sesuatu. Wajahnya juga aneh..,sangat aneh..dia…tersenyum. Aku
untuk pertama kalinya semakin yakin..bahwa aku ini manusia. Ya! Seorang anak
manusia! Bukannya anak setan seperti bajingan itu katakan.
Bulan pun berganti-ganti… hingga tiba musim
baru. Hujan…
Malam-malam di
musim hujan sepi..orang-orang lebih memilih berdiam diri di dalam rumahnya.
Menikmati secangkir kopi panas mendidih sambil ditemani gorengan. Makanya,
gorengan bikinan si mbok laris di sore hari… aku punya kebiasaan baru, duduk
didepan pintu kamar si mbok.. berlama-lama mendengarkan si mbok yang
melantunkan syair-syair itu. “mengaji” begitu si mbok pernah mengatakan padaku. Bagi semua
orang di sini, sepertinya syair-syair itu terdengar biasa. Mereka bahkan
menganggap aku tak waras atau stress saat berjam-jam aku duduk di depan surau
untuk mendengarkan orang-orang melantunkan syair-syair dari bahasa yang tidak
pernah kudengar itu.
“Apa nak nyo?”
Tanya si mbok suatu sore padaku. Aku
menunjuk buku yang dipegangnya. “Apa nak nyo?” tanyanya lagi. Aku tak sabarr…
ku tunjuk lagi buku itu, si mbok sepertinya pura-pura sibuk merapikan pakaian
putih yang dia kenakan setiap kali dia membacanya. “ Aku tak mengerti maksudmu
nak nyo.., apa?”, aku mulai kehilangan kesabaran. Kurebut buku itu dari
tangannya.. “ini..aku..mmm..mmm..” si mbok mengambil lagi buku itu dariku.
Dieluskannya tangannya pada kepalaku, “besok aku ajarkan kau membaca ini..nak
nyo” dan aku tersenyum.. si mbok memandang mataku. Kulihat disudut matanya ada
setitik air embun.. “akhirnya kau bicara nak nyo..” lalu bergegas dia masuk ke
kamar. Lalu selanjutnya dia bersujud.. lama..
(to be continue………..)
11 komentar:
Ceritanya tak terduga! Membuat penasaran! :D, beberapa kosakatanya membuat aku lebih 'kaya'. :) Aku tunggu lanjutannya, dan aku bantu sebarkan di wall fb ku ya AD :D
wah wah, seru iki, garek dikekne editor trus jadilah novel..
@ EW, lha cem mana gaak penasaran EW..org yang buat aja juga penasaran. hahahaha
@ Ndop, hohoho.... nti klo dibukukan aku pesen sampul di mas ndop ngedesain.. :))
mungkin ini cerita tentang seorng yg tersesat x ya.......
hohoho yg nulis lg leha2 di belitong kekna ik
sepertinya ini kisah ini mirip dalam film "Who am I?"nya jackie chan, tapi dibuat versi AD :)
hooooooooo
LANJOOOOOOOTT . . . Seasonn #2 Buuu....
Assalamu'alaikum..
Lagi blogwalking nemu blog ini..
Numpang lewat yaa..
Ceritanya bagus tuh, terusin part 2 nya dong :D
-rkkautsar
Part 2 nya kapan2 ya... ##bruk bruk bruk.... ## berkutat dengan tugas kantor
Iki utang part #2 kok rong dibayar_
iki tintae opo inspirasine seng garing?
Posting Komentar