Rabu, 11 November 2009

Ijinkan Aku Pulang, Untuk Pergi Mengejar Mimpi


Tik..tik..tik…bunyi halus keyboard beradu, hening dalam ruangan yang cukup besar dan panjang ini. Jarum jam menunjukkan pukul 9:00 PM, sudah larut.. “belum pulang Bil?”,tanya Anang yang mengintip dari balik pintu. “Belum, 1 jam lagi sepertinya” Jawabku. “kamu masuk malam ya?”, tanyaku balik. “Hmm..,ya..aku tinggal ngecek anak-anak dulu ya?”, jawabnya sambil berlalu. Dan aku hanya menganggukkan kepala. Suara mesin-mesin raksasa berdengung dari pintu yang sedikit terbuka tadi, dan lambat teredam saat pintu itu menutup. Aku kembali menatap layar monitor..tapi kali ini tidak konsen lagi aku pada kerjaanku.

Kucek HP-ku, berharap ada message atau apapun itu. Sebuah tanda bahwa aku tak benar-benar sendiri. Tapi nihil, aku hanya bisa menghembuskan nafas dan memutuskan untuk mendegarkan lagu-lagu. Kupasang head set dan memejamkan mataku meresapi syair dalam lagu itu. “Takkan ada yang menelepon atau mengirimimu message Billa..sadarlah” kataku pada diri sendiri dengan jelas, seakan meminta untuk yakin. Kuputuskan untuk menyudahi pekerjaanku, lalu menelpon line 8. “Dengan Security Seno, ada yang bisa dibantu?” jawab telpon dari seberang. “Tolong panggilkan driver pak, saya mau pulang” jawabku. “Baik Bu Nabilla, segera” jawab Pak seno. “Terima kasih Pak Seno”,jawabku “Sama-sama Bu..”, klik telepon ditutup.

Perjalanan pulang kerja kali ini aku hanya terdiam, head set mp3 yang mendendangkan lagu-lagu kesayangan mendukungku untuk diam sepanjang perjalanan. Aku sedang tak ingin bicara. Dan jika diijinkan, aku juga sedang tak ingin berpikir. Tentang apapun! 30 menit berlalu, dan sekarang aku berada di Kamarku, masih dengan pakaian kerja. Menghadap cermin..dan hanya bengong. Ku miringkan kepalaku, ke kanan...lalu ganti ke kiri.. Aih..tak puas, lalu aku menghadap ke depan dan nyegir sejelek mungkin. Dan tertawa sendiri, kukeras-keraskan tawaku. Hingga yang kutertawakan bukan lagi bayangan lucu diriku di cermin tadi. Tapi aku, ya..aku menertawakan diriku sendiri. Lalu air mata keluar sangking merasa lucunya diriku..lalu..suara tawa itu lenyap. Tinggal tangisan..

03:30 AM…
Kring…krriiingg… Bunyi telpon yang khas itu, Ahh..Ibu…Ringtone khusus panggilan untuk Ibuku. Biar serasa dirumah saja kupilih ring tone itu. “Assalamu’alaikum..” Jawabku masih mengantuk, karena hanya sekitar baru 45 menit aku tertidur. “Wa’alaikum Salam..,sudah Sholat kau Bil?”, jawab diseberang sana langsung mengajukan pertanyaan.. “Hmm.., Bu…aku ingin pulang”, kataku tak menjawab pertanyaannya. “Knapa?” Tanya beliau. “ Sudah cukup kubuktikan pada mereka Bu, aku ingin meraih apa yang kuimpikan”, kataku datar. “Apa kau yakin meninggalkan semuanya?”, Tanya ibuku. “Hhhh..,entahlah Bu..hanya saja hatiku tak lagi disini. Dan waktu seakan mendukungku untuk pergi”, jawabku..ragu.. “Memangnya apa rencanamu setelah ini?”, Tanya suara lembut diseberang sana. “Saat ini rencanaku hanya satu Bu.., pulang”, jawabku pasti. “Tidakkah kau piker-pikir lagi?” Ibuku mulai ikut ragu. “Aku akan mencari Bu, akan kukejar yang dulu pernah kuletakkan demi ambisi. Semua sudah kuraih, sekarang tak perlu lagi aku buktikan pada mereka. Aku ingin mengejar mimpiku. Milikku sendiri..dan juga mencarinya”, aku seakan berkata pada diriku sendiri. Yang kupikirkan sepanjang malam ini. “Kemana memang kau ingin mencarinya?” Ibu mulai ingin mematahkan pikiranku. “Kemana saja! Ke arah manapun itu”, aku sudah mulai resah.. lama..hening..tak kudengan suara diseberang sana. “Bu…?”, tanyaku berharap. Kali ini aku butuh dukungannya, seperti sebelum-sebelumnya. “Lakukan..kau paling tau apa yang kau butuhkan. Ibu mendukung saja”, jawabnya bijak. Air mataku mengalir.., batinku membuncah bangga pada wanita di seberang sana. Yang melahirkanku dengan pertaruhan nyawanya. “Terima Kasih Bu.., untuk sekarang ini.. Aku hanya ingin pulang, selanjutnya akan aku pikirkan nanti”, jawabku tak bisa menutupi isak tangis haruku. “Hmm..Sholatlah dulu…” jawab ibuku disana. “Ya..Assalamu’alaikum” kataku. “Wa’alaikum salam..warrohmatullah..” Klik! Suara telpon ditutup.

Kuambil Wudhu, sholat dan berlama-lama aku berdo’a. memohon kekuatan untuk dan petunjuk. Juga untuk mengucapkan syukur atas segala yang kupunya dan kuraih selama ini. Mimpi..Aku tak sabar menjadikanmu nyata.
_Based on True Story_
PS:
- Nama Nabilla, kata Almarhum BApak adalah nama yang gak jadi disematkan padaku dulu. Heheheh....
- Judul photo, Jalan Pulang

19 komentar:

Erikson mengatakan...

pertamax dulu ahh nampang di page 1 mumpung AD belum tenar nantik kl da tenar susah nebeng di pertamax nya hihihihi

Erikson mengatakan...

konsul ma ortu kl mau ngambil keputusan penting sangat lah dianjurkan, inilah pesan moralnyha heheheh

Elsa mengatakan...

semoga mimpinya segera menjadi kenyataan, amiiiin....

mbak, font nya digedein dikit dong.hehehehehehee.....

Fly^Pucino mengatakan...

@ EW, buat komen no.1...walah...bukane emang cuman EW yang selalu sudi baca coret2 dongeng negeriku ini??hahahha...tapi Amin lah.. semoga Do'a yang terkandung dalam namaku terkabul dalam hal positip. pake p..hehehe..

Fly^Pucino mengatakan...

@ EW, komen ke-2.. Wee...iyah..emang itu pesan moral pertamanya.. :))

Fly^Pucino mengatakan...

@Elsa.., Pertama!!! Welcome to may Country..Negeri Tercinta Aathena.
Kedua!! Amin...makasih ya...
Ketiga...hehehehe...biar yang baca nggak ngerasa kebanyakan.. karena short story pengen dikesankan kek message aja. But thx masukannya ya...

Anonim mengatakan...

two tumbs up fu...
niatan yg sama jg kudu muncul di tiap2 org, prove something. tp emg paling enak y pulang, tempat paling nyaman. hehehe

Fly^Pucino mengatakan...

@ yang pake Anonim, He..hmm...thx Keknya memang harus dipancangin nih niatannya mulai dari sekarang. Karena semua berawal dari sana.. Jadi, klo pas pengen melangkah..rasanya gak sreg klo gak pulang dulu.. hehehe... Tull gak?? I Will prove something...I hope i can.

hide id mengatakan...

if you believe that you can then do it ... and believe me it will all be fine.

Fly^Pucino mengatakan...

@hide id.., thx duech...

Anonim mengatakan...

mengejar mimpi tanpa ridho orang tua Sama aja dgn keHAmpaan.
kEhaMpaan sama hal nya dgn sesuatu yg tdk berisi dan tiada guna bagi Orang lain atau pun diri sendiri.

Fly^Pucino mengatakan...

@Anonim lagi...,(anonim yang sama ato bukan??)..mmm... kok aku jadi ingat biksu tong ya? "Hampa adalah berisi, berisi adalah kosong, kosong adalah hampa itu sendiri"hahaha...keknya gak gitu deh bunyinya.

berusaha sebaik mungkin..and keep struggling.

sonie mengatakan...

kayak lagunya J-rock..
penyesalan terdalam adalah kalau kita tidak melakukan keinginan kita padahal kita tahu kalu kita bisa melakukannya, dan cita-cita semua orang mempunyainya namun hanya berapa orang yang berani meraihnya.Ada rasa bahagia kalau kita melakukan sesuatu untuk cita-cita kita apapun hasilnya.

adian mengatakan...

kayake dlm bgt neh...hehehe

kpn2 mampir neng blogku,urang sek blajar

Fly^Pucino mengatakan...

@Sonie, J-rock maen di malang malam minggu inio. mesti liat nih... moga2 aja kali ini gak ada halangan. hehehe...

Yups!!! Mari berlari...meraih mimpi...!!!!

Fly^Pucino mengatakan...

@ Adian, Okey deh...iki tak mampir bentar...

Fly^Pucino mengatakan...

@ Adian lagi...wududududh... The hikayat iku tah ndra? busyet!!! inggris tok...aku bingung komen opo. kakakaks

adian mengatakan...

koment kyk gini ae....

hdfhasdgrkdsgjdulkfjfgvjshb (hnya mkhluk planet mars yg tahu artinya)

kn bs toh. wkwkwkwk....

Dont worry, WE will not go down!

Fly^Pucino mengatakan...

owkey dueh...sebenarnya setiap blog yang pernah komen disini pasti ak baca kok. cuma The Hikayat ini kan pake bhs.inggris..hahaha...kau taulah... agak sensi aku. kekekekes...