“Pian mau iku lomba mewarnainya ma..”, Fian merengek manja pada mamanya yang pura-pura sibuk membaca surat kabar pagi. “Iya..nanti didaftarin ya sayang” jawab Mamanya mengintip dari balik kertas surat kabar yang hampir menutupi setengah tubuhnya yang mungil. “Asyik!!” Fian berhambur ke mamanya dan mengecup sayang pipi sang Mama. Surat kabar tak lagi berbentuk, kini mereka saling berpeluk.
Dalam sebuah ruangan kantor di suatu gedung tinggi bertingkat…
“Bagaimana Pak? Bukankah ini akan sangat menguntungkan?”
“ Ini Terlalu beresiko Bung..!”
“Ahh..tidak seberat itulah Pak. Ini aman..semua bakal lancar. Bahkan semua pihak tak ada yang bakal merasa dirugikan dalam hal ini pak.”
“Entahlah Bung, saya sangat paham apa yang Bung maksudkan. Tapi…”
“Bapak tak usah khawatir, tak akan nama Bapak terseret jika ini terbongkar kan?”
“Memang..,saya tau..tak ada hitam di atas putih. Tapi saya bakal ikut andil juga meski kecil kan Bung?”
“Bagaimana kalau Bapak bawa dan pelajari berkas ini dulu?”
“Saya…”
Kau auraku..memancarkan…bunyi hand phone dari si Bapak berbunyi, semua terhenyak kaget meski ditutupi. Layaknya ketahuan sedang mencuri cucian tetanggga yang busuk baunya.
~Istriku~ , terpampang pada layar hand phone tersebut.
“Ya..Hallo mama..”
“Iya..ya…maaf ya Ma, Papa gak bisa nganterin…nanti kita cerita di Rumah ya Ma. Papa masih ada rapat.”
“Okey Mama..hati-hati ya..”
Perbincangan basa-basi berlanjut di ruangan itu. Beberapa lama kemudian terlihat si Bapak menerima berkas-berkas dari tangan si Bung. Pertemuan berakhir sore itu.
Di lantai dasar sebuah Mall yang terkenal di kota kecil itu..
“Hayo..sapa yang tau artinya korupsi?” tanya pemandu acara kepada sekitar 43 peserta lomba mewarnai usia 4-6 Th rangka pameran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang namanya melambung tinggi di jagat kekisruhan tanah air saat ini. Sebagian besar peserta lomba mewarnai itu berebut angkat tangan dan berteriak-teriak..”Aku tau..!! Aku tau..!!”. Pemandu acara kesulitan memilih siapa yang ditunjuk, tapi dengan mempergunakan permainan. Maka terpilihlah satu yang menang, dan anak itulah yang menjawab. Dengan polosnya, si anak menjawab “Koryupsiy….alrtinya…mencuryi…kak!!” jawab si kecil yang polos itu. “Ada yang pernah mencuri gak disini?” tanya si pemandu acara kepada forum itu. “Tidak…!!!!” jawab anak-anak itu serempak. “Bagus..,gak boleh mencuri ya.. mencuri apa saja lho ya.. Kalau memang pengen sesuatu bisa minta sama Mama dan Papa..Okey?!” sebagian forum mengangguk..sebagian kecil berteriak “Ok!!” dan sebagian kecil lainnya tampak diam tersipu-sipu..(ahh…tak tau apa yang mereka pikirkan). “Baik adek kecil..sapa namanya dek?” tanya pemandu kepada si anak yang tadi maju ke depan untuk ditanyai. “Pian Kak!” jawan si anak malu-malu. Si pemandu melihat nama peserta yang di pasang di baju si anak..”Ooo…Fian…, karena Fian sudah bisa menjawab pertanyaan kakak. Fian dapat hadiah.. Selamat ya Fian…” “Terima kasih kak…” Fian menerima hadiah girang dan bangga. “Fian kok pinter banget sih sampai tahu artinya korupsi? Kalo boleh kakak tahu sapa yang ngajarin?” sambil melirik memandang mamanya, fian menjawab “Mama…” katanya malu-malu sambil menunjuk mamanya. “Wah..Mama nya Fian pinter donk berarti…” “Iyah..,waktu liat tipi..Fian nanya sama Mama..” “Ooo…begitu..” para penonton tersenyum gemas. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan permainan dan pengumuman hasil pemenang lomba mewarnai. Meski tak menang, hari itu..Fian masih mendapat bingkisan dari panitia dan telah membuat bangga Mamanya. Dan memberikan pelajaran berharga bagi sebagian yang lain.
Di rumah..
“Tadi bagaimana acaranya Ma?” Tanya Papa. “Acaranya seru Pa, Ada permainannya untuk orang dewasa juga. Setiap permainan dapat gift yang lucu” “Mama ikut juga gitu?” “Mama ikut-ikutan aja Pa.. yang nglempar panah itu..” “ Fian gimana Ma?”, mama Cuma tersenyum dan melirik sang anak yang sedang sibuk bermain dengan mobil-mobilan di pojok ruangan. “Gak menang Pa.., hahaha..” “oo…gitu, gapapa kan tapi dia?” “Tuh liat sendiri..Mama liat baek-baek aja” “Baguslah kalo gitu”. Masing-masing kemudian sibuk dengan fikiran masing-masing. Beberapa menit kemudian Papa pergi ke ruang makan tapi tak lama kemudian kembali lagi. “Mama..,mama lihat camilan yang kemaren Papa taruh di Toples ndak Ma?” “Yang mana Pa?” jawab mama mengingat-ingat. “Fian..,dek..liat cemilan Papa di meja makan ndak?” tanya Papa pada Fian. “ Enggak Papa..Pian kan bukan koryuptor” jawab Fian menggemaskan acuh tak acuh sambil membenarkan roda mobil-mobilannya yang lepas. Pama dan Mama saling berpandangan dan kemudian tertawa keras bersamaan. “Pintar sekali anakmu itu Ma” kata Mama pada istrinya. “Anak siapa dulu…” jawab Mama membanggakan diri. “Kok korupsi sih Fian? Papa kan nanya kue..barangkali saja Fian makan..” Kata Papa kemudian pada Fian. “ Kalo ngambil gak ijin Mama kan namanya menculi Pah..Menculi kan sama kayak koryupsi.., iya kan Ma?” tanya Fian bingung. Mama menghampiri Fian dan mengecup kening sang anak..sambil berkata “Benerr..sayang..Fian pinter deh” Papa tampak tertegun, memegangi perutnya yang kini terasa melilit. “Papa lapar ya? Kayaknya kue itu udah Mama kasihkan si Narti Pa.., kemaren ada temennya main kesini. Maaf ya Pa?” “oo..gitu, Nggak papa Ma..tadi teringat saja kue itu.Papa pikir daripada gak kemakan mau Papa makan. Papa istirahat dulu kalo gitu Ma.. Besok harus berangkat pagi” “Iya Pa..Mama mau menidurkan Fian dulu. Ayo sayang.. Udah waktunya tidur” Papa bergegas ke kamar tidur..Tak segera dia bisa terlelap. Lama dia berfikir, lalu tersenyum dan mulai memejamkan mata.
Kesokan hari di kantor yang sama…
Terlihat perbincangan serius atara Bapak dan si Bung yang kemaren sore juga berbincang di tempat yang sama. Lama sekali mereka berdiskusi, tampak agak berdebat. “Saya sudah mengambil keputusan Bung..Saya katakan untuk terakhir kalinya pada anda..” “Tapi Pak..” si Bung menyela.. “Tidak Bung anda yang harus dengarkan saya. SAYA BUKAN KORUPTOR! Sebaiknya bung segera pergi dari kantor saya” tampak si Bung tersinggung dan pergi dengan muka merah karena amarah.
NB:
-Terinspirasi saat melihat pameran KPK kira-kira 3 minggu yang lalu.Cerpennya setengah jadi minggu lalu. Diselesaikan malam ini.. Fa dapat hadiah banyak lho..waktu ikut permainannya. Hohohoho…(pake kaca item bergaya :p)
Dalam sebuah ruangan kantor di suatu gedung tinggi bertingkat…
“Bagaimana Pak? Bukankah ini akan sangat menguntungkan?”
“ Ini Terlalu beresiko Bung..!”
“Ahh..tidak seberat itulah Pak. Ini aman..semua bakal lancar. Bahkan semua pihak tak ada yang bakal merasa dirugikan dalam hal ini pak.”
“Entahlah Bung, saya sangat paham apa yang Bung maksudkan. Tapi…”
“Bapak tak usah khawatir, tak akan nama Bapak terseret jika ini terbongkar kan?”
“Memang..,saya tau..tak ada hitam di atas putih. Tapi saya bakal ikut andil juga meski kecil kan Bung?”
“Bagaimana kalau Bapak bawa dan pelajari berkas ini dulu?”
“Saya…”
Kau auraku..memancarkan…bunyi hand phone dari si Bapak berbunyi, semua terhenyak kaget meski ditutupi. Layaknya ketahuan sedang mencuri cucian tetanggga yang busuk baunya.
~Istriku~ , terpampang pada layar hand phone tersebut.
“Ya..Hallo mama..”
“Iya..ya…maaf ya Ma, Papa gak bisa nganterin…nanti kita cerita di Rumah ya Ma. Papa masih ada rapat.”
“Okey Mama..hati-hati ya..”
Perbincangan basa-basi berlanjut di ruangan itu. Beberapa lama kemudian terlihat si Bapak menerima berkas-berkas dari tangan si Bung. Pertemuan berakhir sore itu.
Di lantai dasar sebuah Mall yang terkenal di kota kecil itu..
“Hayo..sapa yang tau artinya korupsi?” tanya pemandu acara kepada sekitar 43 peserta lomba mewarnai usia 4-6 Th rangka pameran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang namanya melambung tinggi di jagat kekisruhan tanah air saat ini. Sebagian besar peserta lomba mewarnai itu berebut angkat tangan dan berteriak-teriak..”Aku tau..!! Aku tau..!!”. Pemandu acara kesulitan memilih siapa yang ditunjuk, tapi dengan mempergunakan permainan. Maka terpilihlah satu yang menang, dan anak itulah yang menjawab. Dengan polosnya, si anak menjawab “Koryupsiy….alrtinya…mencuryi…kak!!” jawab si kecil yang polos itu. “Ada yang pernah mencuri gak disini?” tanya si pemandu acara kepada forum itu. “Tidak…!!!!” jawab anak-anak itu serempak. “Bagus..,gak boleh mencuri ya.. mencuri apa saja lho ya.. Kalau memang pengen sesuatu bisa minta sama Mama dan Papa..Okey?!” sebagian forum mengangguk..sebagian kecil berteriak “Ok!!” dan sebagian kecil lainnya tampak diam tersipu-sipu..(ahh…tak tau apa yang mereka pikirkan). “Baik adek kecil..sapa namanya dek?” tanya pemandu kepada si anak yang tadi maju ke depan untuk ditanyai. “Pian Kak!” jawan si anak malu-malu. Si pemandu melihat nama peserta yang di pasang di baju si anak..”Ooo…Fian…, karena Fian sudah bisa menjawab pertanyaan kakak. Fian dapat hadiah.. Selamat ya Fian…” “Terima kasih kak…” Fian menerima hadiah girang dan bangga. “Fian kok pinter banget sih sampai tahu artinya korupsi? Kalo boleh kakak tahu sapa yang ngajarin?” sambil melirik memandang mamanya, fian menjawab “Mama…” katanya malu-malu sambil menunjuk mamanya. “Wah..Mama nya Fian pinter donk berarti…” “Iyah..,waktu liat tipi..Fian nanya sama Mama..” “Ooo…begitu..” para penonton tersenyum gemas. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan permainan dan pengumuman hasil pemenang lomba mewarnai. Meski tak menang, hari itu..Fian masih mendapat bingkisan dari panitia dan telah membuat bangga Mamanya. Dan memberikan pelajaran berharga bagi sebagian yang lain.
Di rumah..
“Tadi bagaimana acaranya Ma?” Tanya Papa. “Acaranya seru Pa, Ada permainannya untuk orang dewasa juga. Setiap permainan dapat gift yang lucu” “Mama ikut juga gitu?” “Mama ikut-ikutan aja Pa.. yang nglempar panah itu..” “ Fian gimana Ma?”, mama Cuma tersenyum dan melirik sang anak yang sedang sibuk bermain dengan mobil-mobilan di pojok ruangan. “Gak menang Pa.., hahaha..” “oo…gitu, gapapa kan tapi dia?” “Tuh liat sendiri..Mama liat baek-baek aja” “Baguslah kalo gitu”. Masing-masing kemudian sibuk dengan fikiran masing-masing. Beberapa menit kemudian Papa pergi ke ruang makan tapi tak lama kemudian kembali lagi. “Mama..,mama lihat camilan yang kemaren Papa taruh di Toples ndak Ma?” “Yang mana Pa?” jawab mama mengingat-ingat. “Fian..,dek..liat cemilan Papa di meja makan ndak?” tanya Papa pada Fian. “ Enggak Papa..Pian kan bukan koryuptor” jawab Fian menggemaskan acuh tak acuh sambil membenarkan roda mobil-mobilannya yang lepas. Pama dan Mama saling berpandangan dan kemudian tertawa keras bersamaan. “Pintar sekali anakmu itu Ma” kata Mama pada istrinya. “Anak siapa dulu…” jawab Mama membanggakan diri. “Kok korupsi sih Fian? Papa kan nanya kue..barangkali saja Fian makan..” Kata Papa kemudian pada Fian. “ Kalo ngambil gak ijin Mama kan namanya menculi Pah..Menculi kan sama kayak koryupsi.., iya kan Ma?” tanya Fian bingung. Mama menghampiri Fian dan mengecup kening sang anak..sambil berkata “Benerr..sayang..Fian pinter deh” Papa tampak tertegun, memegangi perutnya yang kini terasa melilit. “Papa lapar ya? Kayaknya kue itu udah Mama kasihkan si Narti Pa.., kemaren ada temennya main kesini. Maaf ya Pa?” “oo..gitu, Nggak papa Ma..tadi teringat saja kue itu.Papa pikir daripada gak kemakan mau Papa makan. Papa istirahat dulu kalo gitu Ma.. Besok harus berangkat pagi” “Iya Pa..Mama mau menidurkan Fian dulu. Ayo sayang.. Udah waktunya tidur” Papa bergegas ke kamar tidur..Tak segera dia bisa terlelap. Lama dia berfikir, lalu tersenyum dan mulai memejamkan mata.
Kesokan hari di kantor yang sama…
Terlihat perbincangan serius atara Bapak dan si Bung yang kemaren sore juga berbincang di tempat yang sama. Lama sekali mereka berdiskusi, tampak agak berdebat. “Saya sudah mengambil keputusan Bung..Saya katakan untuk terakhir kalinya pada anda..” “Tapi Pak..” si Bung menyela.. “Tidak Bung anda yang harus dengarkan saya. SAYA BUKAN KORUPTOR! Sebaiknya bung segera pergi dari kantor saya” tampak si Bung tersinggung dan pergi dengan muka merah karena amarah.
NB:
-Terinspirasi saat melihat pameran KPK kira-kira 3 minggu yang lalu.Cerpennya setengah jadi minggu lalu. Diselesaikan malam ini.. Fa dapat hadiah banyak lho..waktu ikut permainannya. Hohohoho…(pake kaca item bergaya :p)
- Foto..itu salah satu gift yang Fa dapet waktu liat pameran.
-Gak bermaksuf dipas-pasin dengan Hari Anti Korupsi..taunya juga tadi baca status temen di FB.. tapi.. Mulai katakan pada diri.. “Saya Bukan Koruptor”.
----------SELAMAT HARI ANTI KORUPSI!!!----------------
-Gak bermaksuf dipas-pasin dengan Hari Anti Korupsi..taunya juga tadi baca status temen di FB.. tapi.. Mulai katakan pada diri.. “Saya Bukan Koruptor”.
----------SELAMAT HARI ANTI KORUPSI!!!----------------
14 komentar:
hikssss akhirnnyya...a...aa.... aku..u...uu... pertamax.. hiks..hiks... *terharu mengusap2 air mata*
hebat fa, cerpenya itu gak menduga2 kirain itu alur 3 cerita yang berbeda g taunya satu keterkaitan.. jadi belajar banyak ni dr kau fa aku hehehe.. KORUPSI??? untung g ada fian dikantor ku ya, kl ada, wahh repot aku, nantik dibilanginnya, papaa.... om erikson korupsi bandwith internet kantor, Papaa... om erikson korupsi kertas kantor.. wkwkwkw... tp kayaknya enggak soalnya buat kebutuhan kuliah dan refreshing sesekali *membela diri* huheuehueehuehue...
@EW komen satu.. Cup!cup! Kau ahh..! Malu sm kc mata kau itu..(smbil ngasih tisue biar ingus EW gak kmana-mana..)**pataw..!menghndar dr kejaran EW..,tkut dtimpuk! :p
@EW, Komen kedua.. Thx masih setia bersama saluran ini..(wkwkwkwk..mcm radio ajo). Sempet kpkrn mo posting crta biasa gt..(crt klo aq hbs liat pameran KPK..ngasih testimoni,ikut smua permainan dan semua aq menangin..pokokx yg ringan ajo) tp gak sreg.. Trus g tau,pas tiba2 muncul ide djadiin cerpen aja. Alurx jg mengalir gt aj.. Gara2 liat anak2 yg ikut lomba mewarnai d pameran itu juga.. Selebihx.. Hanya bunga2, kelebihan hanya milik ALLAH.. Kekurangan itu milik manusia (bgt kata Dorce)
@EW lagi.. Bonus jawaban komen bwt kau..(pdhl emg ad yg ktggln)..aku jd takut jg nich seandainya ad fian dkantorku. Pasti ngadu.. Tante fa korupsi waktu bwt ngetik cerpen, tante fa korupsi kertas bwt ngeprint teks lagu2.. (Huks..merasa sangat bersalah). Brarti masih mending kau kertas kau ambil bwt tgs kul.. Wkwkwkwkwj..
korupsi entah kapan bisa benar2 tiada ya. nice story, sis.
@Sang cerpenis, iya sis..lm2 jd budaya nich.. Thx sis..
eit...jangan biarin jadi budaya dunk......
@Aniz..Sipp! Mknya mulai dari dr sendiri dan katakan lantang "saya bukan koruptor!". Trima ksh atas kunjungan k negeri aathena-ku
saya gak menuduhmu korupsi kok? weke...
semoga indonesia semakin bebas dari korupsi!
@Ikutan ngeblog.. Hahaha..jayus ah! Yups! Amin..smoga bersih kek lantai yg abis di pel..
Korupsi di Indonesia udah mendarah daging tapi Insya Allah kita doakan semoga Indonesia bisa bebas dari korupsi.
Hidup KPK ! (Halah..)
@ Anggi.. hahahaha...mari kita mulai dari diri kamu (waks!waks! becanda...^_____^)
wah, ini gantungan kunciku...
kayaknya ada yang pinjem, tapi nggak bilang sama aku... :)
Posting Komentar